BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang
bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses
produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung,
kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi
masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan
perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai
kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah
luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya
produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka
jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara
penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada
dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan
bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang
digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut,
semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka
semakin beranekaragam jenis industrinya.
Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya.
Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya.
Pesatnya kemajuan industri tidak dapat di pungkiri
merupakan salah satu efek dari pada kemajuan teknologi. Aktifitas manusia yang
dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat mempengaruhi keadaan
lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat
merupakan bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang
modern memiliki andil besar dalam proses perubahan panas bumi (Global Warming). Meski demikian Potensi industri telah
memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia melalui barang produk
dan jasa yang dihasilkan, namun di sisi lain pertumbuhan industri telah
menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius.
Teknologi secara umum berarti keseluruhan
peralatan dan prosedur yang terus mengalami penyempurnaan, baik di lihat dari
segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi sebagai budidaya
manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan manusia
penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah
aktifitas pencapaian tujuan.
b.
Rumusan Masalah
c.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Industry
Menurut schneider (1993) industri merupakn jaringan yang helainya
menjangkau hampir setiap aspek masyarakat, kebudayaan, dan kepribadian.
Industri juga merupakan sebuah faktor penting dalam membentuk masalah-masalah
sosial yang kompleks.
Kuwartojo dalam Setyawati (2002) mendefenisikan industri sebagai kegiatan
untuk menghasilkan barang-barang secara massal, dengan mutu yang bagus untuk
kemudian dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya digunakan
sejumlah tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara serta pola kerja
tertentu.
a.
Klasifikasi Industri
1) Klasifikasi
Industri berdasarkan Bahan Baku
Tiap-tiap
industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan
dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri
ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri
hasil kehutanan.
Industri
nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri
lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya
adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:
perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2) Klasifikasi
Industri berdasarkan Tenaga Kerja
Berdasarkan
jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat
orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja
berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala
rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman,
industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
b) Industri
kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang,
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya
berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya:
industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
c) Industri
sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99
orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga
kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan
manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri
keramik.
d) Industri
besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri
industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam
bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan
pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer
test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan
industri pesawat terbang.
3) Klasifikasi
Industri berdasarkan Produksi yang dihasilkan
Berdasarkan
produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat
dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri
konveksi, industri makanan dan minuman.
b) Industri
sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri
pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
c) Industri
tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan
berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.
Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan
industri pariwisata.
4) Klasifikasi
Industri berdasarkan Bahan Mentah
Berdasarkan
bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil
kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri
kopi, industri teh, dan industri makanan.
b) Industri
pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil
pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan
bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
c) Industri
jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan
meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri
perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi,
industri seni dan hiburan.
5) Klasifikasi
Industri berdasarkan Lokasi Unit Usaha
Keberadaan
suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri.
Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b) Industri
berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri
yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang
memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c) Industri
berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang
didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan
Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan
sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat
dengan kilang minyak).
d) Industri
berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri
tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan
industri gula berdekatan lahan tebu.
e) Industri
yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini
dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya
sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik,
industri otomotif, dan industri transportasi.
6) Klasifikasi
industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan
proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah
jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan
industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri
pemintalan, dan industri baja.
b) Industri
hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh
konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri
otomotif, dan industri meubeler.
7) Klasifikasi
industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan
barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya.
Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b) Industri
ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.
Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
8) Klasifikasi
industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan
modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh
dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri).
Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan
minuman.
b) Industri
dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari
penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan
industri pertambangan.
c) Industri
dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari
hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri
transportasi, dan industri kertas.
9) Klasifikasi
Industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan
subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya:
industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b) Industri
negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal
dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja,
industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
10) Klasifikasi
Industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara
pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti:
modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara
pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri
kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi
sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga,
produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala
lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
b) Industri
menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar,
teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga
kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala
regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan
anak-anak.
c) Industri
besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi
canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan
terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri
barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan
industri persenjataan.
11) Klasifikasi
Industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Selain
pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian
industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986
yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun
pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
a) Industri
Kimia Dasar (IKD). Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan:
modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun
industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
1) Industri
kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia
tekstil.
2) Industri
kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri
kaca.
3) Industri
agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
4) Industri
selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
b) Industri
Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE). Industri ini merupakan industri
yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin
dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
1) Industri
mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler,
dan mesin pompa.
2) Industri
alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator,
dan motor grader.
3) Industri
mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin
pres.
4) Industri
elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
5) Industri
mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
6) Industri
keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
7) Industri
kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang
kendaraan bermotor.
8) industri
pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
9) Industri
logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan
industri tembaga.
10) Industri
perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
11) Industri
mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the
blower, dan kontruksi.
c) Aneka
Industri (AI). Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan
bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri
ini adalah sebagai berikut:
1) Industri
tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
2) Industri
alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit,
televisi, dan radio.
3) Industri
kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan
pipa.
4) Industri
pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
5) Industri
bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer
d) Industri
Kecil (IK). Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja
sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya:
industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah
(gerabah).
1) Industri
pariwisata
Industri
ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata.
Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan
budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat
observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di
pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat
pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan
tempat hiburan).
b. Konsep
dan Tujuan Industrialisasi
Dalam
konsep sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi berawal dari
revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris, yang ditandai
dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yanng
mencipatakan spesialisasi dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari
faktor produksi yang digunakan.
Sejarah
ekonomi dunia menunjukan bahwa industrialissi merupakan suatu proses interasksi
antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, produksi, dan perdagangan
anatarnegara, yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan
masyarakat mendorong perubahan struktur ekonomi dibanyak negara, dari yang
tadinya berbasis pertanian menjadi berbasis industri.
Pengalaman
di hampir semua negara menunjukan bahwa indutrialisasi sangat perlu karena
menjamin pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hanya beberapa Negara dengan
penduduk sedikit & kekayaan alam meilmpah seperti Kuwait & libya ingin
mencapai pendapatan yang tinggi tanpa industrialisasi.
c. Sejarah
Sektor Industri di Indonesia
Tahun
1920an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang asing,
walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa
industry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan
nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi
dengan baik. Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British
American Tobaco (BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car
Assembly. Depresi ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan
perekonomian, megakibatkan menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden
menjadi 505 gulden (1929) yang mengakibatkan pengangguran. Melihat situasi
tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah system dan pola kenijakan ekonomi
dari sector perkebunan ke sector industry, dengan memberi kemudahan dalam
pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industry baru.
Berdasarkan
Sensus Industri Pertama (1939), industry yang ada ketika itu mempekerjakan 173
ribu orang di bidang pengolahan makanan, tekstil dan barang logam, semuanya
milik asing. Pada masa PD II kondisi industrialisasi cukup baik. Namun setelah
pendudukan Jepang keadaannya terbalik. Disebabkan larangan impor bahan mentah
dan diangkutnya barang capital ke Jepang dan pemaksaan tenaga kerja (romusha). Setelah
Indonesia merdeka, mulai dikembangkan sector industry dan menawarkan investasi
walau dalam tahap coba-coba. Tahun 1951 pemerintah meluncurkan RUP (Rencana
Urgensi Perekonomian). Program utamanya menumbuhkan dan mendorong industry
kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industry besar atau modern yang
dimiliki orang Eropa dan Cina.
d. Faktor-faktor
Pendorong Industrialisasi
1) a)Kemampuan
teknologi dan inovasi
2) Laju
pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
3) Kondisi
dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri
dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin
alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
4) Besar
pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk.
Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
5) Ciri
industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap
implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
6) Keberadaan
SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
7) Kebijakan/strategi
pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi
ekspor.
8) E.
Pola Pengembangan Industri
9) Pengelompokan
pola pikir industrialisasi secara keseluruhan telah tercakup dalam Pola
Pengembangan Indutri Nasional (PPIN) yang dibuat oleh Departemen Perindustrian
(dalam Siahaan, 1996). PPIN tersebut berintikan 6 butir kebijakan :
a. Pengembangan
industri yang diarahkan untuk pendalaman dan pemantapan struktur industri serta
dikaitkan dengan sektor lainnya.
b. Pengembangan
indutri permesinan dan elektronika penghasil barang modal.
c. Pengembangan
industri kecil.
d. Pembangunan
ekspor komoditi industri.
e. Pembangunan
kemampuan penelitian, pengembangan dan rancang bangun khususnya perangkat lunak
dan perekayasaan.
f. Pembangunan
kemampuan para wiraswasta dan tenaga kerja industri berupa manajemen, keahlian,
kejujuran serta keterampilan.
e. Perkembangan
Sektor Industri Manufaktur Nasional
Sektor
industri manufaktur di banyak Negara berkembang mengalami perkembangan sangat
pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan
sebagai kasus istimewa. Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous
economic karena kinerja ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hinga 1995, industri
manufaktur merupakan contributor utama.
Untuk melihat
sejauh mana perkembangan industry manufaktur di Indonesia selama ini, perlu
dilihat perbandingan kinerjanya dengan sector yang sama di Negara-negara lain.
Dalam kelompok ASEAN, misalnya kontribusi output dari sector industry
manufaktur terhadap pembentukan PDB di Indonesia masih relative kecil, walaupun
laju pertumbuhan output rata-ratanya termasuk tinggi di Negara-negara ASEAN
lainnya. Struktur ini menandakan Indonesia belum merupakan Negara dengan
tingkat industrialisasi yang tinggi dibandingkan Malaysia dan Thailand.
A.
KONSEP INDUSTRIALISASI
Industrialisasi adalah sistem
produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan penggunaan
pengetahuan ilmiah. Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi,
menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta
intelektual dalam produksi.
Industrialisasi
dalam arti sempit menggambarkan penggunaan secara luas sumber-sumber tenaga
non-hayati, dalam rangka produksi barang atau jasa. Meskipun definisi ini
terasa sangat membatasi industrialisasi tidak hanya terdapat pada pabrik atau
manufaktur, tapi juga bisa meliputi pertanian karena pertanian tidak bisa lepas
dari mekanisasi (pemakaian sumber tenaga non-hayati) demikian pula halnya
dengan transportasi dan komunikasi.
Industrialisasi
merupakan proses peralihan dari satu bentuk masyarakat tertentu, menuju
masyarakat industrial modern. Wield (1983:80) mengemukakan tiga jenis definisi
untuk memahami industrialisasi antara lain:
1.
Residual, industri berarti semua hal
yang bukan pertanian.
2.
Sektoral, yang mengatakan bahwa
industri adalah energi, pertambangan, dan usaha manufaktur.
3.
Bersifat mikro dan makro, yaitu
sebagai proses produksi, dan yang lebih luas lagi sebagai proses sosial
industrialisasi
Proses
industrialisasi bisa dipahami melalui konsep pembangunan, karena arti
pembangunan dan industrialisasi seringkali dianggap sama. Konsep pembangunan
bersifat dinamik, karena konsep itu bisa berubah menurut lingkupnya. Apabila
pembangunan itu dihubungkan pada setiap usaha pembangunan dunia, maka
pembangunan akan merupakan usaha pembangunan dunia. Industrialisasi sebagai
proses dan pembangunan industri berada pada satu jalur kegiatan, yaitu pada
hakekatnya berfungsi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat.
Industrialisasi tidaklah terlepas dari upaya peningkatan mutu sumber daya
manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam.
Secara umum kaitan
antara pembangunan dengan industrialisasi dijelaskan oleh Garna (1997:17-18),
yakni:
1.
Bahan untuk proses industrialisasi dan
pembangunan industri merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
2.
Pembangunan industri merupakan upaya
meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan memanfaatkan sumber daya
alam.
3.
Pembangunan industri akan memacu dan
menyangkut pembangunan sektor lainnya, yang dapat memperluas lapangan kerja
yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
4.
Dalam pembangunan industri akan
terjadi ketimpangan yang merugikan, yang bersifat ekonomi ataupun non ekonomi.
Pembangunan itu
senantiasa harus melalui lima tahapan yang berkaitan satu sama lainnya yakni;
1.
Masyarakat tradisional.
2.
Prakondisi lepas landas.
3.
Lepas landas.
4.
Bergerak ke kedewasaan.
5.
Zaman konsumsi masal yang tinggi.
Prasyarat untuk bisa menuju perkembangan ekonomi adalah tahapan kedua, yang ciri-ciri masyarakat tradisional sudah mulai berganti. Dalam tahap kedua produktivitas pertanian meningkat pesat, munculnya mentalitas baru dan juga kelas sosial baru – wiraswasta (Hagen, 1966). Tahap ketiga adalah tahap yang kritis atau penting sekali guna pembangunan lebih lanjut. Di sinilah munculnya industrialisasi, di mana beberapa sektor tertentu akan berperan dalam menumbuhkan perekonomian. Tumin (dalam Lavner, 1989:430-431) melukiskan jenis-jenis perubahan sistem stratifikasi sosial ketika masyarakat menuju industrialisasi antara lain:
1.
Pembagian kerja semakin rumit sejalan
dengan meningkatnya spesialisasi;
2.
Status cenderung berdasarkan atas
prestasi sebagai pengganti status berdasarkan atas asal usul (ascription);
3.
Alat yang memadai untuk mengukur
pelaksanaan pekerjaan orang yang terlibat dalam produksi menjadi perhatian
umum;
4.
Pekerjaan bergeser dari kegiatan yang
memberikan kepuasan hakiki, keperanan sebagai alat untuk meningkatkan
kesejahteraan artinya, mendapat ganjaran itu sendiri;
5.
Ganjaran yang tersedia untuk
didistribusikan meningkat;
6.
Ganjaran didistribusikan atas dasar
yang agak lebih kecil;
7.
Terjadi pergeseran dalam peluang hidup
di berbagai status sosial;
8.
Terjadinya pergeseran dalam distribusi
gengsi sosial meskipun keuntungan masyarakat modern dibanding masyarakat
tradisional dan;
Pergeseran dan
masalah serupa terdapat juga dalam distribusi kekuasaan.
Huntington (1986:37),menjelaskan mengenai perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat industri.
Huntington (1986:37),menjelaskan mengenai perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat industri.
Ciri masyarakat tradisional antara
lain:
1.
Tidak menjaga waktu
2.
Orientasi pada masa lalu
3.
Status terikat pada tempat asal
4.
Fanatik
5.
Tertutup
6.
Orientasi status otomatis (ascriptive)
7.
Loyalitas primordial seperti agama,
golongan, suku, keluarga, organisasi keluarga atau ikatan bersifat pribadi
8.
Bergantung pada nasib
9.
Hubungan dengan alam penyesuaian
10.
Kebudayaan ekspresif
Ciri masyarakat
modern antara lain
1.
Menjaga waktu
2.
Orientasi pada masa depan
3.
Dinamik, mobilitas
4.
Toleran
5.
Terbuka
6.
Orientasi status berdasarkan prestasi
(achievement)
7.
Loyalitas pelingkup (negara, kedinasan
dan profesi)
8.
Organisasi non pribadi (ikatan
kepentingan, atau berorientasi tujuan),
9.
Organisasi besar atau efisiensi
10.
Hubungan non pribadi atas dasar
masalah (lugas)
11.
Persoalan ditimbulkan manusia dapat
diatasi oleh manusia
12.
Hubungan dengan alam menguasai atau
setidak-tidaknya mengatur
Kebudayaan progresif
Secara rinci disebutkan bahwa ciri-ciri orang modern menurut Inkeles (1973:342)
antara lain:
1.
Terbuka pada pengalaman baru;
2.
Peningkatan kemandirian dan otoritas
figur tradisional.
3.
Kepercayaan terhadap kualitas ilmu
pengetahuan dan pengobatan.
4.
Memiliki ambisi untuk dirinya sendiri
maupun anak-anaknya untuk mencapai pekerjaan dan pendidikan yang tinggi.
5.
Menyukai kecepatan waktu dan
perencanaan dan hati-hati.
6.
Menunjukkan minat yang kuat dalam
kegiatan komunitas dan politik lokal, serta berperan aktif.
Selalu mengikuti berita-berita
hangat
B.
UNSUR-UNSUR INDUSTRIALISASI
(1) Masyarakat yang melakukan proses produksi
dengan menggunakan mesin;
(2) Berskala besar;
(3) Pembagian kerja teknis yang relatif
kompleks; dan
(4) Menggunakan
tenaga kerja yang keterampilannya bermacam-macam.
Industrialisasi pada suatu masyarakat berarti pergantian teknik produksi
dari cara yang masih tradisional ke cara modern, yang terkandung dalam revolusi
industri. Dalam hal ini terjadi proses transformasi, yaitu suatu perubahan
masyarakat dalam segala segi kehidupannya (Dharmawan).
C.
DAMPAK PERMASALAHAN DI DUNIA INDUSTRI
a.
Sosial
- Kelas, Gender, dan Konsumsi
Posisi
sosial telah membuat perbedaan yang besar mengenai bagaimana individu dapat
termasuk kedalam budaya konsumerisme, oleh karenanya menjadi penting untuk
memahami signifikansi dari kelas dan gender. Produsen amat bergantung kepada
daya beli konsemen demi kelangsungan usaha mereka. Daniel Bell menyatakan bahwa
konsumsi masyarakat bangkit pada awal 1920-an, selanjutnya pengembangan ini
diatribusikan pada revolusi teknologi dan pada tiga penemuan sosial, yakni
produksi lini gabungan, pengembangan pasar, dan penyebaran pembelian.
Berikutnya adalah terjadinya pergeseran nilai moral, yakni bagaimana angsuran
yang semula identik dengan kaum miskin dan hutang kemudian bertransformasi
menjadi kredit yang dapat diterima masyarakat.
Selanjutnya
Victoria de Grazia dalam The Sex of Thing (1996) mengungkapkan bagaimana
konsumsi difilterisasi oleh rumah tangga. Ia melihat bahwa
pengalaman-pengalaman dalam rumah tangga membawa dampak yang kompleks ketika
kelas dan gender mendorong terjadinya konsumsi. Selain itu de Grazia melihat
bagaimana posisi status digabungkan dengan kelas dan gender terkadang merupakan
konfigurasi ulang dibawah rezim baru budaya konsumsi. Semenjak revolusi
industri, para wanita dalam perannya di keluarga menjadi lebih condong kepada
aktifitas konsumsi, de Grazia menyatakan bahwa konsumsi secara fundamental
digenderkan pada wanita.
- Konsumsi dan Globalisasi
Revolusi
konsumsi yang semula terjadi di dunia Barat akhirnya menyebar ke penjuru dunia
yang lain. Hal ini dikarenakan antara lain oleh pemahaman masyarakat terhadap
budaya konsumen dominan yang meningkat, selain itu mereka menjadi ajang
kepentingan transisi barat akan kapitalisme konsumen massa.
Negara-negara
di Asia Timur dan Asia Tenggara mengalami pertumbuahan ekonomi yang pesat dan
bermula pada awal 1960-an. Dalam kasus Korea Selatan, dapat dilihat adanya
perbedaan pandangan antar generasi terhadap konsumerisme. Sedangkan Indonesia,
dikarenakan tingkat perkembangan yang lambat, membuang sisi simbolis dari
konsumsi kedalam bentuk yang lebih jelas. Solvay Gerke melihat bagaimana keterbatasan
kemampuan pada kelas menengah untuk melakukan konsumsi dalam bentuk yang dapat
dilihat dari status yang ditunjukkan. Gerke melihat bagaimana gaya hidup dan
simbol-simbol mempengaruhi aktifitas mereka. Dengan gaya hidup tersebut, mereka
menafikan asumsi sosial dan ekonomi mereka.
b.
Psikologis
Industri secara langsung maupun tidak
langsung akan membentuk suatu peranan yang dimainkan oleh para pelaku
industrialisasi, baik fisik maupun psikisnya. Dengan adanya industrialisasi
kehidupan di masyarakat berkembang dalam segala aspek kehidupan baik ekonomi
maupun sosialnya, karena terciptanya berbagai kemudahan-kemudahan yang di
peroleh menuju perubahan hidup yang cenderung ke arah mod modernisasi, maka
tidak heran jika banyak terjadi perubahan pola kehidupan antara jaman dulu dan
sekarang.
Dengan adanya fenomena itu juga akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologis. Apalagi dalam peristiwa
industrialisasi ini, semakin banyak perusahaan perindustrian yang didirikan,
yang memperkerjakan tenaga kerja yang tidak sedikit jumlahnya, dan intensitas
waktu kerja yang lama, seolah tidak pernah tidur.
Hal ini bila dikaitkan dengan dampak
psikologis akan sangat berhubungan, dilihat dari banyaknya karyawan yang ada
dalam suatu perindustrian, seolah-olah waktu hanya dihabiskan di dalam pabrik.
dampak yang akan terjadi adalah pada keadaan psikologis keluarga, terutama pada
anak, yang seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih tetapi karena waktu yang
sangat sedikit untuk berkumpul di rumah, sedikit banyak akan mempengaruhi
kepribadian keluarga terutama anak.
Dalam jaman perindustrian sekarang ini
sadar atau tidak akan berpengaruh pada pergeseran nilai-nilai dan membuat
masyarakat sekarang kurang peduli dengan itu, karena tersitanya waktu untuk
bekerja untuk menyempatkan berkegiatan pemupukan nilai-nilai yang ada,
akibatnya masyarakat lupa dan bersikap acuh tak acuh dalam kalangan masyarakat
perindustrian.
c.
Hukum
Keengganan pemerintah melakukan
intervensi langsung ke dalam kegiatan industri mirip dengan keengganan
yudikatif untuk melibatkan diri secara langsung ke dalam lapangan industri.
Wedderborn (1966, hal 13) menyatakan bahwa pihak hukum baru mau melibatkan diri
jika pihak perusahaan berbuat suatu tindakan, dimana pihak lain di luar
perusahaan merasa dirugikan oleh tindakan tersebut. Alasan lain yang
menyebabkan keengganan pihak hukum melibatkan diri adalah telah terbentuknya
suatu perjanjian bersama antara perusahaan industri dengan serikat-serikat
buruh sehingga kalau ada permasalahan diantara mereka hal itu akan diselesaikan
dengan cara-cara yang tercantum dalam perjanjian tersebut.
d.
Ekonomi
Perkembangan dalam sektor industri telah berkembang
pesat dan telah mengubah sebagian besar kehidupan kita, telah terjadi banyak
perubahan dalam kehidupan kota, sistem komunikasi dan transportasi dan
munculnya berbagai barang konsumsi yang menambah kenyamanan hidup,
Tetapi tidak selamanya, industrialisasi menyebabkan
banyak kenyamanan dan kesejahteraan hidup, seperti dinyatakan oleh Ine Minara
mengingatkan bahwa industrialisasi yang berjalan dengan baik dapat memberi
stimulasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Kalau kita lihat kondisi
sekarang, meningkatnya peran sektor industri dan sektor lain dalam P D B
(Product Distribution Bruto) diikuti dengan menurunnya peran, kualitas maupun
produktivitas sektor pertanian. Maka industrialisasi tidak dapat dikatakan
berhasil ketika kegagalan justru tergantung akan menyebabkan pasokan pangan
bagi penduduk kota terjadi karena hal tersebut. Jika produktivitas pangan
rendah dan kebutuhan pangan sendiri tidak dapat terpenuhi, dan bergantung pada
impor, jelas hal ini menyebabkan
tingkat pertumbuhan rendah atau
pertumbuhan tidak berkualitas. Apabila suatu negara mengimpor kebutuhan
pangannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, maka pendapatan perkapita yang
meningkat di negara tersebut akibat dari industrialisasi, maka akan terjadi
multiplier efect di luar, bukan di wilayah perekonomian negara tersebut,
sehingga peningkatan pendapatan dan produktivitas justru digunakan untuk
membiayai impor pertanian.
Industrialisasi yang
berhasil mensyaratkan adanya kenaikan yang signifikan dari produktivitas
pertanian. Satu kesalahan besar dari proses industrialisasi di Indonesia adalah
bahwa sektor pertanian ditinggalkan yang menyebabkan produktivitas sektor
pertanian rendah. Secara konsep memang disebutkan bahwa pembangunan industri
ditopang oleh pembangunan pertanian. Meskipun pernah mencapai swasembada beras
akan tetapi akses dari kebijakan dalam rangka mencapai swasembada beras
tersebut mengorbankan banyak hal dan sektor pertanian tumbuh tidak kokoh dan
produksi pertanian tidak cukup untuk memasok kebutuhan pangan. Selain itu,
hasil pertanian lain di luar beras yang dibutuhkan oleh sektor industri masih
diimpor seperti kedelai, jagung dan lain sebagainya. Di sisi lain hasil
pertanian Indonesia dalam bentuk komoditas seperti CPO, kakau, masih diekspor
dalam bentuk yang mentah atau tidak diolah. Dalam sisi industrialisasi hal
tersebut adalah kemunduran, sebab industrialisasi yang maju mensyaratkan ekspor
pangan olahan.
Jadi
perkembangan industrialisasi dalam bidang ekonomi sering kali tidak diimbangi
dengan perkembangan produksi pangan Negara, sehingga hasil keuntungan dari
kegiatan industri sering kali digunakan untuk membiayai impor bahan pangan
Negara, karena hasil pertanian pangan menjadi rendah
e.
Demografi
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia.
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta
penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas
tertentu. (wikipedia).
Munculnya kawasan industri dalam suatu wilayah dianggap
membawa faktor positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat di wilayah itu.
Dampak positifnya antara lain :
- Kehadiran industri dapat membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat;
- Membuka lapangan kerja di bidang sektor informal;
- Menambah pendapatan asli daerah bagi daerah tersebut.
Adapun dampak negatifnya ialah:
- Menimbulkan kebisingan, polusi, dan limbah industri yang berbahaya bagi lingkungan;
- Persentuhan budaya yang bisa menimbulkan berbagai masalah sosial.
BAB III
KESIMPULAN
Industrialisasi
bertujuan menjadikan sektor industri yang mantap, kuat dan stabil melalui usaha
terpadu yang melibatkan seluruh rakyat dengan berlandaskan azas demokrasi
ekonomi, pemerataan dan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor dan tetap
memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Industri yang maju
di dalamnya terkandung struktur sosial yang kokoh, masyarakatnya memiliki nilai
budaya yang mampu menjadi acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi,
dan terkait erat dengan kegiatan ekonomi umumnya, dan didukung oleh penguasaan
teknologi (pendidikan dan pengetahuan) serta mempunyai daya saing yang kuat
dalam memasuki pangsa pasar global, baik AFTA 2003, maupun pasar bebas 2010
bagi negara maju dan 2020 bagi negara berkembang.
Adapun dimensi
budaya tampak pada tumbuh dan berkembangnya nilai budaya baru dalam lingkungan
keluarga yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat industri, seperti
disiplin yang tinggi, taat beribadah dan memiliki motivasi yang tinggi.
Fenomena selanjutnya, perubahan dari sikap dan tingkah laku dogmatik dengan
adat istiadat irasional yang kuat, konsumtif, dan kekerabatan yang tinggi
akibat banyaknya waktu luang pada masyarakat agraris kemudian menjadi sikap dan
tingkah laku yang rasional, etos kerja yang tinggi, disiplin waktu, hemat,
kompetisi, berprestasi, orientasi ke masa depan.
ijin unduh ya
BalasHapusKABAR BAIK!!!
HapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
daftar pustakanya mana mas bro???
BalasHapusijin ngutip yg paling atas mas
BalasHapusKABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Halo semuanya
BalasHapusNama saya JOSEPHINE JUMAWAN CABALLO, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin berterima kasih kepada ibu yang baik KARINA ROLAND karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion bataan tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan saya pinjaman. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berutang bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia teman saya memanggil susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY, jadi saya terpaksa menghubungi Susan Ramirez dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Mrs. KARINA ROLAND bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk bersikap berani dan saya menghubungi Mrs. KARINA ROLAND dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang diproses dan diteruskan dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang kerja yang baik dari Ny. KARINA ROLAND jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 dan saya menjamin Anda bahwa Anda akan memberikan informasi seperti yang saya miliki selesai dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mrs.karina Roland email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu KARINA ROLAND untuk mengubah kehidupan finansial saya.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Coagulant
Flokulan,nutrisi, bakteri
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
2019 ford fusion hybrid titanium stainless steel
BalasHapus2019 ford fusion babylisspro nano titanium hybrid titanium nitride coating service near me titanium stainless steel Stainless steel from TitaniumStone: is titanium lighter than aluminum Manufactured with the highest quality stainless titanium pan steel, it is all-in-one. The titanium dab tool steel
g923o1mwmbl819 dildo,dog dildo,dog dildo,cheap sex toys,dildo,prostate massagers,realistic dildo,anal toys,sex chair j272o0ggmpp975
BalasHapusb412p6rjuyy972 sex toys,dildo,realistic dildos,sex toys,sex toys,horse dildo,cheap sex toys,vibrators,sex chair m734q2jrlhd499
BalasHapus